Stunting dan Mental Lemah
Guna mewujudkan Indonesia maju 2045, maka setiap permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini harus dapat diatasi bersama. Salah satu permasalahan yang dihadapi pada saat ini yaitu stunting. Sebelum membahas lebih jauh maka perlu diketahui definisi dari stunting. Menurut WHO stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar.
Sebenarnya, permasalahan Stunting ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di berbagai negara. Dikutip dari www.antaranews.com, disebutkan bahwa WHO mengestimasikan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah (prevalensi) Stunting (balita kerdil) di seluruh dunia sebesar 22 persen atau sebanyak 149,2 juta jiwa pada tahun 2020. Di Indonesia, berdasarkan data Asian Development Bank, pada tahun 2022 persentase Prevalence of Stunting Among Children Under 5 Years of Age di Indonesia sebesar 31,8 persen. Jumlah tersebut, menyebabkan Indonesia berada pada urutan ke-10 di wilayah Asia Tenggara. Selanjutnya pada tahun 2022, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka stunting Indonesia berhasil turun menjadi 21,6 persen.
Mengingat pentingnya permasalahan tersebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam sambutan di Pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma Jakarta (tanggal 25 Januari 2023), menyampaikan bahwa dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendahnya kemampuan anak untuk belajar, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak. Oleh karena itu, diharapkan target persentase stunting di Indonesia pada tahun 2024 dapat turun hingga 14 persen . Presiden Republik Indonesia juga yakin bahwa dengan kekuatan bersama maka angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai, asal semuanya bekerja bersama-sama.
Secara rinci, data stunting per wilayah provinsi di Indonesia pada tahun 2022, sebagaimana tabel berikut:
Tidak kalah serius selain masalah stunting adalah masalah mental lemah anak. Beberapa anak secara fisik tumbuh normal namun secara psikologis memiliki masalah yang cukup rumit terutama terkait mental yang lemah.
Beberapa permasalahan yang timbul karena mental anak yang lemah :
1. BAPERAN (anak muda tersinggung ataupun merasa sedih walau hanya dengan masalah-masalah sepele)
2. TANTRUM (anak mudah mengamuk saat keinginannya tidak terpenuhi)
3. PENAKUT (anak tidak punya keberanian untuk memulai hal-hal baru, selalu banyak tanya dan tidak berani mengambil keputusan)
4. INTROVET (anak cenderung penyendiri, tidak berani bersosialisasi dengan temannya)
5. PENGECUT (anak tidak berani mengakui dan menanggung akibat tindakannya)
6. MUDAH MENYERAH (anak tidak punya daya juang untuk menggapai tujuannya)
7. BERPIKIRAN PENDEK (anak tidak berani untuk memiliki impian yang jauh dan besar ke depan)
Penyebab dan Solusi
Penyebab dari stunting dan masalah mental lemah pada anak jelas bersumber dari pola makan yang salah. Bukan hanya masalah kadar gizi yang di kandung tapi juga cara makannya.
Secara umum anak-anak di Indonesia telah mendapatkan makanan yang cukup bergizi, namun yang kurang diperhatikan adalah apakah makanan itu mudah dicerna atau tidak oleh lambung anak-anak. Dengan maraknya jajanan yang dijual bebas di pasaran tanpa memperhatikan jenis dan tipe makanan yang ramah buat anak membuat masalah stunting dan mental lemah ini menjadi banyak terjadi.
Beberapa makanan yang perlu diperhatikan karena tidak ramah pada system cerna anak / sulit di cerna, sehingga walaupun makanan tersebut bergizi, gizi tersebut tidak dapat diserap tubuh karena tidak tercerna dengan sempurna.
1. JAJANAN TURUNAN TEPUNG
Makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung dan turunannya bisa menyerap cairan yang ada di lambung, sehingga lambung menjadi kering dan tidak bisa mencerna makanan dengan baik. Lambung perlu kondisi yang lembab dan hangat untuk mencerna dengan baik.
2. JUS atau BUAH
Buah-buahan terutama yang dibuat menjadi jus memiliki sifat yang bisa membuat membuat saluran pencernaan menjadi lengket dan dingin. Buah memang mengandung nutrisi yang baik untuk pertumbuhan namun perlu diingat jika dikonsumsi terlalu banyak dan terlalu sering sifat buah justru mendinginkan organ sehingga organ tidak bisa bekerja optimal.
3. MAKANAN dan MINUMAN KEMASAN
Makanan dan minuman kemasan didesain agar bisa bertahan lama dalam gudang penyimpanan. Kandungan pengawet dalam makanan dan minuman kemasan cukup banyak sehingga memberikan efek tidak sehat kepada anak-anak. Selain itu produsen makanan dan minuman kemasan mengetahui bahwa anak-anak menyukai rasa yang manis sehingga kandungan gula dalam makanan dan minuman kemasan biasanya juga sangat tinggi.
4. SUSU
Secara alami, anak-anak sangat dianjurkan untuk lepas sapih sejak umur 2 atau 3 tahun. Hal ini dikarenakan di umur ini sistem pencernaan anak-anak sudah sempurna dan siap untuk menerima makanan padat. Susu, untuk anak-anak di atas 3 tahun memang bermanfaat karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, selama tidak dikonsumsi secara berlebihan. Karena pada prinsipnya anak-anak umur di atas 3 tahun justru lebih butuh makanan padat daripada gizi yang didapat dari susu. Terlalu banyak susu akan menyebabkan anak-anak nafsu makannya kurang, sehingga secara umum kecukupan terhadap lemak kita cukupi namun terhadap kisi yang lain yang harusnya didapat dari makanan padat justru tidak didapatkan.
Dan masih banyak lagi tipe-tipe makanan yang sepertinya terlihat baik namun aslinya sangat tidak ramah terhadap sistem pencernaan anak. Masih sering terjadi salah kaprah di kebanyakan masyarakat yang perlu diperbaiki agar pola makan anak bisa menjadikan anak-anak terhindar dari stunting maupun masalah lemah mental.
Solusi terbaik dari permasalahan ini adalah menjauhkan anak-anak dari jajanan maupun makanan yang sulit dicerna karena pada prinsipnya walaupun makanan tersebut bergizi namun jika sulit dicerna maka gizi yang dikandungnya tidak akan mampu diserap oleh tubuh.
Seminar Kesehatan Gratis
Untuk membahas solusi masalah stunting dan mental lemah pada anak ini secara serius, Sekolah Unggulan Quran RTG Indonesia bekerjasama dengan Pusat Edukasi Kesehatan Holistik PEJAWAN mengadakan Seminar Online Gratis dengan tema :
“CEGAH GENERASI MENTAL LEMAH & STUNTING DENGAN POLA MAKAN TEPAT”
Seminar ini dilaksanakan online pada Sabtu 21 Seprt 2024 Jam 19.30 WIB via ZOOMINAR
Seminar ini terbuka untuk umum, namun terbatas untuk 100 orang pertama saja yang bisa ikut masuk dalam Zoominar. Selebihnya bisa menonton live di youtube GemilangTV.
Link zoom akan di bagikan sesaat sebelum seminar di mulai di grup WA. Silahkan masuk grup WA gratis dengan klik link : https://chat.whatsapp.com/E674BbNvV6r0lOKuH0Nlwk
Untuk info bisa menghubungi http://wa.me/082174144707